Catatan Positif LCGC Sejak Bergulir Mulai 2013


Catatan Positif LCGC Sejak Bergulir Mulai 2013 Ekspor produk LCGC Toyota Wigo dari Indonesia. (CNN Indonesia/Hesti Rika)

Program Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2) alias Low Cost Green Car (LCGC) dinilai menumbuhkan semangat baru pada industri otomotif Tanah Air. Sejak berlaku mulai 2013, LCGC disebut sudah melewati berbagai macam pencapaian positif.

Data Surveyor Indonesia menyebut LCGC memberi dampak total investasi dari prinsipal hingga Rp19,1 triliun.

Saat ini ada lima produsen yang ikut program LCGC yaitu Honda (Brio Satya), Toyota (Calya dan Agya), Suzuki (Karimun Wagon R), Daihatsu (Sigra dan Ayla), dan Nissan dengan merek Datsun (Go dan Go+).

Regulasi yang mendasari LCGC adalah Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2013 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor yang Dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). Beleid ini bikin setiap produk LCGC yang dijual tidak kena PPnBM alias dibebani nol persen.

Kementerian Perindustrian lantas mengeluarkan Peraturan Menteri Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 33 Tahun 2013 tentang Pengembangan Produksi Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau sebagai turunan peraturan pemerintah itu.

Government and Institution Services PT Surveyor Indonesia (Persero) Achmad Sofiar Effendi menjelaskan setelah lima tahun berjalan Indonesia sudah memproduksi 1,17 juta unit produk LCGC. Total jumlah itu tercatat per Mei 2019.

Selain itu, Achmad juga menyebut program LCGC sudah melakukan total ekspor 200 ribu unit. Model ekspor LCGC saat ini diketahui yaitu Agya, Karimun Wagon R, dan Brio Satya.

Achmad juga mengungkap LCGC telah membuat industri komponen lebih menggeliat. Menurut data Surveyor Indonesia selama lima tahun ada sembilan industri komponen baru yang total investasinya mencapai Rp1,015 triliun.

Sejauh ini dikatakan ada 185 perusahaan yang menjadi bagian dari rantai pemasok komponen LCGC. Menariknya komponen ini juga dapat dipergunakan untuk kendaraan jenis lain.

"Sehingga dapat dijadikan sebagai basis produksi komponen," kata Achmad di Jakarta belum lama ini.

Menurut dia lagi LCGC juga mampu menyerap tenaga kerja baru di dalam negeri dengan total mencapai 216.965 orang.

"Sudah bisa menyerap tenaga kerja, dan memberi pemasukan kepada negara lewat tiga skema yaitu PPh, PPN, dan PKB," ucapnya.

LCGC diyakini bakal masuk ke tahap kedua bila pemerintah melalui Kementerian Keuangan mengeluarkan regulasi baru terkait harmonisasi PPnBM. Dalam draf regulasi terbaru terkait hal itu yang disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani pada bulan lalu dipahami LCGC bakal dibebani PPnBM sebesar tiga persen.

Peserta LCGC jilid pertama saat ini masih menanti keputusan akhir terkait jilid kedua yang diprediksi bakal terbit tidak lama lagi. 

Share:

Mengulik UU Kamtansiber, Penjaga Baru Dunia Siber

 Ilustrasi. (Foto: Istockphoto/ipopba)

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada awal Juli 2019 telah menyetujui Rancangan Undang-Undang Keamanan dan Ketahanan Siber (RUU Kamtansiber) menjadi usulan untuk dibahas sebagai peraturan inisiatif DPR. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) akan menjadi lembaga yang memiliki kewenangan menjalankan peraturan ini. 

Ketua DPR, Bambang Soesatyo bahkan mengatakan RUU sudah masuk prolegnas dan akan diselesaikan pada akhir September. Saat ini RUU Kamtansiber disebutnya telah dalam tahap pembahasan Badan Legislasi (Baleg). 

"Seluruh fraksi sudah menyetujuinya, berbagai masukan, kerangka berpikir dari akademisi dan stakeholder sudah ada. Jadi tinggal pembahasan saja," katanya beberapa waktu lalu.


Akan tetapi, beleid terbaru ini dianggap memancing polemik. Bahkan UU Perlindungan Data Pribadi yang sudah antre sejak lama di prolegnas tak kunjung jelas kabarnya. Selain terkesan terburu-buru, aturan bahkan disebut melanggar beberapa standarisasi keamanan siber internasional. 
Ketua Association Forensic Digital Indonesia (AFDI) Kombes Pol Muhamm

er yang sudah tertuang dalam International Organization for Standardization (ISO).

Muhammad mengatakan perbedaan pertama berada pada judul beleid tersebut yang menggunakan kata Keamanan dan Ketahanan Siber. Padahal ISO hanya membahas kata keamanan siber. Ia tidak mengetahui dari mana asal kata ketahanan tersebut. 

"Kalau kita mengacu ke literatur internasional yang ada satu kata, keamanan siber. ISO 27032 tentang panduan untuk keamanan siber cyber security. Saya juga tidak tahu kenapa muncul istilah satu kata ketahanan itu," ujarnya kepada CNNIndonesia.com.

Muhammad mengatakan draft RUU Kamtansiber tidak membahas apakah keamanan siber dalam RUU Kamtansiber itu masuk ke pre incident, incident, atau post incident.

"Kita mau masuk ke sisi mana? Karena dalam keamanan siber itu sudah ada namanya ISO 27035 tentang security insiden management. Jadi kalau nanti ada suatu insiden bagaimana me-managenya. Kalau yang 27037 itu tentang kaitannya handling process terhadap bukti digital. Jadi ada standarnya. Kita mau masuk ke mana," katanya.

Pre Incident adalah langkah-langkah pencegahan atau mengamankan sistem dan jaringan dari serangan siber. Dalam pre incident, Muhammad menjelaskan ada edukasi dan audit. Edukasi ini berbentuk literasi kepada masyarakat tentang kesadaran dalam keamanan siber.

Di sisi lain, audit dibutuhkan untuk melakukan pengecekan ulang dari sisi keamanan dan ketahanan dari sisi sistem dan jaringan yang rentan diserang. 

"Audit itu mulai dari perangkat keras, perangkat lunak, termasuk dari audit ke sisi manajemen. Yang sering terlupakan itu adalah audit sisi manajemen. karena sesungguhnya tak ada keamanan siber tanpa ada campur tangan langsung dari sisi manajemen," ujarnya.

Sisi manajemen resiko keamanan sering dilupakan karena orang-orang di bidang siber menganggap peranti lunak dan peranti keras keamanan siber sudah mumpuni untuk menangkal serangan. 

"Seringkali orang di Indonesia atau pun dunia seakan-akan kalau sudah punya hardware dan software canggih itu sudah aman. Padahal tidak,  kita butuh manajemen yang atur  segala macam prosedur operasi standar," ujarnya.

Muhammad mengatakan di saat serangan terjadi, yang bisa dilakukan adalah monitoring. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi adanya serangan siber. Selanjutnya dalam post incident, harus dilakukan investigasi dan mitigasi. 

Mitigasi berkaitan dengan pemulihan sistem. Langkah apa yang harus dilakukan agar sistem bisa pulih dengan cepat.

"Investigasi itu yang dilakukan penegakkan hukum. Ini membutuhkan waktu lama, apalagi kalau berhadapan dengan peretas yang well organized, belum lagi yang disponsori oleh negara," imbuhnya.

Terkait langkah-langkah konkret mitigasi, Muhammad menilai RUU Kamtansiber belum memiliki hal tersebut. Langkah-langkah pemulihan belum dijelaskan dalam bagian kedua aturan yang berjudul "Mitigasi Risiko Ancaman Siber."

"Kemudian pasal 12 tentang mitigasi risiko. Kalau terjadi serangan dan ada sistem down, bagaimana sistem dibangkitkan kembali (recover) itu termasuk bagian dari mitigasi. Dan itu tidak disebut di dalam pasalnya," ujarnya.

Pasal 13 menyebutkan "Mitigasi risiko Ancaman Siber sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 dilaksanakan sesuai dengan standar khusus yang ditetapkan oleh BSSN." 

Muhammad merasa keberatan dengan kata "standar khusus" BSSN ini karena artinya aturan ini tidak sesuai ISO.  Selain itu ia mengatakan tidak menemukan "standar khusus" yang diminta oleh BSSN dalam aturan tersebut.

"Di pasal 13 disebutkan ada standar khusus dan penilaian, itu saya tidak temukan. ISO sudah punya standar sendiri. Apakah kita merasa lebih pintar dibanding ISO mau membuat standar lagi. Apakah kita pemain lama, lebih lama dibanding teman-teman di luar sana," ujarnya.


Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190820172259-192-423120/mengulik-uu-kamtansiber-penjaga-baru-dunia-siber
Share:

WhatsApp Web Siapkan Dua Fitur Anyar


WhatsApp Web Siapkan Dua Fitur Anyar Ilustrasi WhatsApp Web. (Foto: whatsapp)

WhatsApp Web dikabarkan tengah menyiapkan dua baru setelah sempat menguji coba penguncian sidik jari untuk perangkat Android. Dua fitur WhatsApp Web yang kabarnya sedang dikerjakan yakni 'stiker grup' dan 'album'.

Sebenarnya kedua fitur tersebut bukan hal baru. Pasalnya kedua fitur itu sudah lebih dulu ada dan digunakan di aplikasi WhatsApp.

Bedanya kali ini WhatsApp memboyong kedua fitur baru tersebut untuk pengguna yang mengakses melalui perangkat komputer atau laptop.


Dilansir WABetaInfo, fitur pertama yakni 'album' membuat foto dan video dijadikan dalam satu grup sehingga tampilan dalam pesan WhatsApp menjadi lebih ringkas.

Foto dan video yang dikirim dalam jumlah banyak tidak lagi muncul satu per satu. Fitur ini sudah dirilis untuk iOS dan Android sejak setahun silam.

Fitur 'album' di WhatsApp Web memiliki fungsi yang sama seperti halnya di ponsel. Pengguna bisa menghapus atau meneruskan banyak foto dengan cara yang lebih gampang. Disamping itu, pengguna juga tak perlu lagi masuk ke galeri foto untuk menghapus atau meneruskan foto dan video yang diterima.

Mengutip IB Times, fitur kedua yang tengah disiapkan yakni 'stiker grup' yang merupakan fitur perpanjangan dari 'album'. Fitur ini membuat pengguna bisa mengelompokkan stiker ke dalam dua baris.

Ketika pengguna WhatsApp Web mengirimkan stiker secara bersamaan, maka tidak lagi muncul satu per satu secara vertikal.

WhatsApp belum mengumumkan kapan kedua fitur ini akan diluncurkan dan tersedia untuk pengguna.

WhatsApp Web  pertama kali diumumkan pada Januari 2015 oleh salah satu pendirinya, Jan Koum. Saat itu WhatsApp Web hanya tersedia bagi pengguna Android, BlackBerry, dan Windows Phone. Butuh waktu beberapa lama hingga pengguna iOS juga bisa menggunakan WhatsApp Web.


Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190819153526-185-422715/whatsapp-web-siapkan-dua-fitur-anyar
Share:

LAPAN Siapkan Satelit Komunikasi untuk Data Kebencanaan


LAPAN Siapkan Satelit Komunikasi untuk Data Kebencanaan Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Saptono)

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) akan mempersiapkan satelit komunikasi orbit terendah. Ketua LAPAN Thomas Djamaluddin satelit tersebut ditargetkan bakal meluncur tahun 2024. Satelit itu merupakan satelit konstelasi, yang berisi setidaknya delapan hingga sembilan satelit agar komunikasi data dapat berkelanjutan.

"Konsep dari satelit komunikasi orbit rendah itu adalah satelit konstelasi. Artinya, menggunakan beberapa satelit ditaksir ini sekitar 8 atau 9 satelit supaya komunikasi itu bisa kontinu," kata Thomas kepada CNNIndonesia.com saat ditemui di kantor LAPAN, Jakarta, Senin (19/8).

Sehingga, menurut Thomas akan ada beberapa satelit yang mengitari Bumi khususnya yang ada di ekuator.

"Nantinya, bisa berlanjut memberikan komunikasi khususnya komunikasi data misal untuk kebencanaan seperti sensor-sensor tsunami yang dipasang oleh BIG, BMKG lalu oleh BPPT itu datanya kemudian dikirim ke satelit dan kemudian dikirim ke pusat data [LAPAN]," sambungnya.


Selain itu, LAPAN berharap delapan satelit konstelasi yang tengah disiapkan itu dalam bentuk kemitraan dengan badan usaha atau pihak swasta. Artinya, LAPAN hanya akan membuat satu prototipe satelit.

"Jadi diharapkan ya ini menjadi pola kemitraan yang menumbuhkan swasta atau badan usaha di Indonesia itu mulai terlibat pada pengembangan teknologi keantariksaan," tutur Thomas.

Meskipun saat ini Indonesia masih fokus mengembangkan satelit, LAPAN juga tidak menutup kemungkinan untuk berkontribusi dalam misi eksplorasi antariksa.

Untuk hal ini, Thomas mengungkapkan sudah ada beberapa universitas yang secara informal menyatakan minat untuk mengembangkan robotik agar bisa berkontribusi dalam misi eksplorasi antariksa.

"Indonesia juga bisa berkontribusi untuk eksplorasi antariksa dengan kemungkinan peluang-peluang untuk ikut berpartisipasi dalam pengembangan teknologi robotik. Beberapa universitas sudah menyatakan minatnya ke arah sana," ucapnya.

Misi Apollo 11 yang membawa Neil Armstrong, Edwin 'Buzz' Aldrian, dan Michael Collins lepas landas pada 16 Juli 1969 dari Kennedy Space Center, Florida, AS. Dalam misi tersebut, pesawat Eagle yang ditumpangi Buzz dan Armstrong mendarat dengan selamat di permukaan Bulan pada 20 Juli 1969.


Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190820140518-199-423027/lapan-siapkan-satelit-komunikasi-untuk-data-kebencanaan
Share:

Tidak untuk Mengganti, 5G Justru Bakal Lengkapi 4G

Tidak untuk Mengganti, 5G Justru Bakal Lengkapi 4G Ilustrasi. (Foto: AFP PHOTO / Pau Barrena)

Operator seluler Smartfren mengatakan teknologi jaringan telekomunikasi 5G tidak akan menggantikan teknologi terdahulu seperti 4G3G, ataupun 2G. 5G justru akan menjadi pelengkap bagi ketiga teknologi jaringan yang sudah ada sebelumnya.

VP technology relations & special project Smartfren, Munir Syahda Prabowo mengatakan 5G memiliki karakteristik dan pasar khusus. Menurutnya tidak mungkin jaringan yang menawarkan kecepatan 10 kali lipat lebih cepat dari 4G hanya digunakan untuk mengakses WhatsApp dan YouTube.

"Jangan sampai 5G berpikir ini akan menggantikan 4G. Tapi pelengkap akan berbarengan. Untuk pelanggan yang sifatnya perangkat pasti sifatnya masih akan menggunakan 4G," ungkap Munir usai uji coba jaringan 5G di PT Smart, Tbk. Refinery di Marunda, Jakarta Utara, Senin (19/8).

Munir mengatakan jaringan 5G saat ini akan sangat berfungsi untuk proses operasional pabrik. Proses pabrik di era industri 4.0 telah menggunakan berbagai perangkat otomasi dalam proses bisnis yang mengandalkan jaringan 5G.

"Untuk saat ini perangkat 5G masih dikhususkan kepada terminal untuk melakukan kontrol dari otomasi. Jadi bukan langsung pengguna, tapi kepada terminal yang bisa kita pakai untuk kontrol," terangnya.

Munir mengatakan di masa depan pasti 5G akan digunakan secara masif oleh para pengguna, tak hanya untuk industri.

Akan tetapi ia tidak tahu kapan 5G akan digunakan oleh masyarakat. Pasalnya, untuk kebutuhan video streaming atau menerima notifikasi pesan instan masih mengandalkan jaringan 4G.

"Tapi kapan tibanya itu kan tergantung kebutuhan tapi untuk saat ini end user belum butuh kecepatan yang sangat besar. Untuk 4G aja kita masih cukup untuk hanya video, untuk hanya apalagi hanya chatting atau browsing, tidak perlu," katanya.


Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190819175501-213-422792/tidak-untuk-mengganti-5g-justru-bakal-lengkapi-4g
Share:

Oppo, Xiaomi, dan Vivo Kompak Bikin Tandingan AirDrop


Oppo, Xiaomi, dan Vivo Kompak Bikin Tandingan AirDrop Ilustrasi. (Foto: CNN Indonesia/Safir Makki)


Oppo, Xiaomi, dan Vivo Kompak Bikin Tandingan AirDrop Ilustrasi. (Foto: CNN Indonesia/Safir Makki)

Tiga produsen ponsel asal China, OppoXiaomi, dan Vivo dikabarkan bekerja sama membuat sistem berbagi data serupa AirDrop milik Apple. Kabar tersebut muncul pertama kali lewat unggahan di media sosial China, WeChat.

Ketiga perusahaan tersebut mengunggah foto yang sama dengan latar berwarna hijau, oranye, dan biru dilengkapi merek masing-masing.

Foto tersebut juga dilengkapi keterangan dalam aksara China dan tulisan 'mobile direct fast exchange'. Fitur ini akan kemungkinan akan bekerja dengan menggabungkan koneksi WiFi dan Bluetooth.

Mengutip Forbes, pengguna ponsel dengan sistem operasi Color, FunTouch atau MIUI bisa berbagi data hanya dengan sekali klik, tanpa butuh data seluler. Selain tiga merek tersebut, Realme yang merupakan sub-brand Oppo mengonfirmasi ikut bagian dalam program ini.

Ketiga produsen ponsel tersebut juga menyatakan membuka diri jika ada kompetitor yang tertarik untuk bekerja sama mengembangkan 'AirDrop'.

Dilaporkan The Next Web, fitur ini rencananya akan tersedia mulai akhir Agustus dalam versi beta. Pesaing AirDrop ini disebut bisa mentransfer data hingga kecepatan 20 Mbps.

Laporan pengapalan ponsel pintar di Indonesia yang dirilis Canalys mencatat hingga kuartal kedua 2019 Oppo menjadi penguasa pasar. Oppo memiliki pangsa pasar 26 persen dengan pertumbuhan 54 persen dari periode yang sama setahun silam.
Sementara Xiaomi dan Vivo harus turun satu peringkat dari periode sebelumnya. Xiaomi kini berada di posisi ketiga dengan pangsa pasar 19 persen, dengan penurunan pertumbuhan 9 persen dari tahun lalu.

Vivo mengantongi pangsa pasar 15 persen dan pertumbuhan drastis. Selama setahun terakhir, Vivo mengalami pertumbuhan 62 persen dari tahun lalu.


Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190820143457-185-423041/oppo-xiaomi-dan-vivo-kompak-bikin-tandingan-airdrop
Share:

Kominfo Sebut 5G di Spektrum Tinggi Boros Investasi


Kominfo Sebut 5G di Spektrum Tinggi Boros Investasi Ilustrasi (CNN Indonesia/Susetyo Dwi Prihadi)

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengatakan jaringan 5G dengan frekuensi tinggi memiliki tingkat cakupan sinyal yang rendah. Cakupan sinyal rendah ini berimbas pada mesti banyaknya investasi menara BTS (Base Transceiver Station) agar bisa menyediakan cakupan sinyal yang luas.

Direktur Penataan Sumber Daya, Ditjen SDPPI, Kemenkominfo, Denny Setiawan mengatakan saat ini uji coba 5G di Indonesia menggunakan spektrum 28 GHz. Dengan frekuensi ini, cakupan sinyal untuk satu BTS hanya 200 sampai 300 meter.

"Teorinya kalau frekuensinya makin tinggi cakupannya makin kecil, tadi kan cuma 200 sampai 300 meter artinya perlu investasi yang sangat banyak," kata Denny usai uji coba 5G di PT Smart, Tbk. Refinery di Marunda Jakarta Utara, Senin (19/8).

Oleh karena itu tingginya nilai investasi membuat 5G dari segi model bisnis tak ekonomis untuk diterapkan bagi masyarakat luas. Model bisnis baru cocok untuk industri yang menerapkan otomasi dengan kebutuhan kecepatan jaringan tinggi dan lattency yang rendah.

"Kalau diterapkan nasional berarti ini tidak bisa dideploy biasa karena harus butuh BTS yang banyak. Ini sebenarnya efektif di daerah-daerah tertentu seperti daerah pabrik," ujarnya.

Kominfo menyiapkan frekuensi mulai dari 600 MHz hingga 6 GHz, terutama dalam rentang 3,5 GHz hingga 4,2 GHz untuk keperluan 5G.

"Memang ada frekuensi lain 3,5 MHz, 3,6 MHz, 700 MHz tapi ada penggunanya. 3,5 MHz dan 3,6 MHz ada satelit, 700 MHz ada televisi," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys mengakui memang spektrum yang berpotensi bisa digunakan 5G memang sudah terpaki semua.

Ia mengatakan uji coba 5G di 28 GHz sangat tinggi apabila 5G akan diterapkan secara nasional. Ia mengatakan pemerintah saat ini sedang berusaha untuk mencari jalan keluar agar 5G bisa digunakan di frekuensi-frekuensi yang lebih rendah.

"Kalau frekuensi setinggi itu digunakan untuk menggelar jaringan secara full coverage itu tidak efisien. Kalau saya harus memasang setiap 200 meter, bayangkan seluruh Jakarta mesti berapa puluh ribu yang mesti saya pasang," ujar Merza.


Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190819194315-213-422827/kominfo-sebut-5g-di-spektrum-tinggi-boros-investasi
Share:

Perusahaan Asuransi: Perbaikan Mobil Listrik Lebih Mahal


Perusahaan Asuransi: Perbaikan Mobil Listrik Lebih Mahal Mobil listrik BlueSG. (REUTERS/Edgar Su)

Perawatan mobil listrik murni diyakini lebih simpel daripada kendaraan konvensional karena jumlah komponennya lebih sedikit, namun menurut perusahaan asuransi biaya perbaikan justru lebih mahal.

Perusahaan asuransi Adira Insurance membeberkan hitung-hitungan perbaikan mobil listrik usai kecelakaan. Dikatakan biaya perbaikannya bisa lebih mahal 20 - 25 persen ketimbang mobil konvensional.

Kelebihan biaya itu disebut bila komponen yang rusak di area panel bodi, motor listrik, atau baterai.


"Jadi kalau melihat dari industri sejenis regional dan internasional, biaya perbaikan mobil listrik ini lebih mahal 20 sampai 25 persen," kata Chief Marketing Officer-Director Adira Insurance Wayan Pariama di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/8).

Wayan menjelaskan biaya perbaikan lebih mahal karena populasi mobil listrik di Indonesia masih sangat sedikit. Sementara semua komponen untuk mobil tanpa emisi itu harus didatangkan langsung dari luar negeri atau impor.

"Nah seperti itu komponen pajak beda daripada saat ada wholesales yang sudah impor dengan kuantitas besar," ucapnya.

Selain itu, menurut dia, penanganan mobil listrik saat ini tidak bisa dipegang sembarang mekanik. Hanya teknisi tertentu atau yang punya keahlian khusus diperbolehkan menangani kerusakan pada mobil listrik.

"Karena ongkos impor tadi dan keahlian yang dibutuhkan untuk memperbaiki pasti bukan mekanik biasa, pasti mekanik senior, atau lebih tua," kata Wayan.

Ia menyebut pihaknya saat ini sedang mempersiapkan bengkel khusus mobil listrik. Kata Wayan, Adira Insurance akan menggandeng salah satu Agen Pemegang Merek (APM) di Indonesia sebagai rekanan untuk menangani nasabah asuransi mobil listrik.

Ia menuturkan nantinya klaim asuransi mobil listrik tidak akan berbeda dari kendaraan bermesin bakar. Menurut dia lagi meski baterai merupakan komponen paling mahal di mobil listrik, komponen ini disebut tidak akan diberi keistimewaan khusus.

"Nah memang komponen paling mahal ya baterai. Tapi kalau tabrakan, baterai ini terbagi ke beberapa kompartemen. Jadi tidak perlu langsung ganti kalau ada rusak risak. Jadi misal ada beberapa slot. Ya ganti slotnya saja. Nah itu nanti detailnya," kata Wayan.


Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190820191042-384-423161/perusahaan-asuransi-perbaikan-mobil-listrik-lebih-mahal
Share:

Facebook Sebut Hoaks Masih Jadi Momok Pilkada 2020


Facebook Sebut Hoaks Masih Jadi Momok Pilkada 2020 Ilustrasi. (Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

Manajer Hubungan Pemerintah Facebook Indonesia Noudhy Valdrino mengatakan penyebaran hoaks di media sosial masih akan menjadi tantangan di Pilkada Serentak 2020.

Berkaca pada pengalaman di Pemilu 2019, RIno mengatakan akan banyak informasi yang disebar dan sulit dideteksi.

"Melihat Pilkada 2020 yang akan datang, kita belum selesai 2019 tapi sudah siap-siap lagi 2020. Tantangannya masih sama, bagaimana kita memilah konten itu hoaks atau bukan," kata Rino dalam "Focus Group Discussion Hoax dalam Pemilu Tahun 2019" di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (20/8).

Rino mencontohkan pada Pilpres 2019 ada hoaks berupa foto anggota Brimob yang ditiduh sebagai polisi impor dari China. Informasi itu marak disebar di Facebook, kata dia.
Kesulitan yang dialami Facebook saat itu adalah pengunggah konten tak langsung menuding sang polisi warga negara RRC. Namun bertanya apakah mungkin polisi bermata sipit itu adalah warga China.

"Permasalahannnya konten-konten yang masuk ke ranah abu-abu. Ini saya yakin sekali, ini pandangan pribadi saya, konten-konten itu dibuat orang yang mengetahui regulasi. Jadi mereka tahu kalau misalnya disebut ini polisi impor dari Tiongkok, pasti di-takedown karena misinformasi," kata dia.

Selain itu, Rino memprediksi hoaks Pilkada Serentak 2020 akan lebih bersifat lokal. Sebab itu, ia meminta bantuan jajaran pemerintah, aparat penegak hukum, dan lembaga swadaya masyarakat untuk bersama mengecek kebenaran informasi terkait pemilu di media sosial, khususnya Facebook.

"Bagaimana kita bisa memilah antara konten ini dan menentukan kebenaran tersebut," tutur dia.

Pilkada Serentak 2020 akan dilaksanakan pada 23 September 2020. Ada 171 daerah yang mengikuti gelaran ini. Tahapan bakal dimulai 23 September tahun ini.


Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190820174457-185-423126/facebook-sebut-hoaks-masih-jadi-momok-pilkada-2020
Share:

Recent Posts